Posted by : Eka Selasa, 18 November 2014



Proses Islamisasi Di Indonesia
Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi, dan sosial budaya. Suku bangsa Indonesia yang bertempat tinggal didaerah-daerah pedalaman, jika dilihat dari sudut antropologi budaya, belum banyak mengalami campuran dengan bangsa-bangsa dan budaya lain. Struktur sosial, ekonomi, dan budaya agak statis dibandingkan dengan suku bangsa yang mendiami daerah pesisir. Mereka yangbertempat tinggal pesisir, lebih-lebih dikota pelabuhan, menunjukkan ciri-ciri fisik dan sosial budaya yang lebih berkembang akibat bercampurnya dengan bangsa dan budaya diluar.

Dalam masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, terdapat kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha. Di sumatra terdapat kerajaan sriwijaya dan Melayu, di Jawa terdapat Majapahit, di Sunda terdapat kerajaan padjajaran, dan di Kalimantan terdapat kerajaan Daha dan Kutai.
Agama Islam yang datang ke Indonesia mendapat perhatian khusus dari kebanyakan rakyat Indonesia. Agama Islam dipandang lebih baik karena Islam tidak mengenal kasta, dan Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat.
Dalam waktu yang relatif singkat, Islam telah tersebar keberbagai pelosok kepulauan Indonesia. hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1.    Esadaran orang-orang Islam yang datang ke Indonesia, baik sebagai pedagang atau pelancong, untuk menyebarkan Islam kepada penduduk Indonesia sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
2.    Perilaku para pedagang muslim yang sekaligus sebagai penyebar agama Islam mengundang simpati karena sifat dan sikap baik yang mereka tunjukkan (dermawan, jujur dan ramah).
3.    Ajaran Islam menawarkan sistem kehidupan yang berbeda, tidak ada perbedaan kasta, suku, ras. Semua manusia dalam konsep Islam mempunyai hak dan kewajiban yang sama.
4.    Ajaran Islam tentang ketuhanan dan tentang pelaksanaan ibadah yang lain lebih rasional dibanding dengan praktek ibadah yang mereka lakukan selama ini.
Adapun beberapa media untuk penyebarasn agama Islam di Indonesia, diantaranya melalui :
1.    Perdagangan
Perdagangan memiliki peran yang sangat penting dalam proses mengenalkan Islam di Indonesia, karena penyebar agama Islam pada masa-masa permulaan adlah golongan pedagang, yang sebenarnya menjadikan faktor ekonomi perdagangan sebagai pendorong utama untuk berkunjung ke Indonesia. Kedatangan pedagang-pedagang muslim seperti halnya yang terjadi dengan perdagangan sejak zaman samudra pasai dan malaka yang merupakan pusat kerajaan Islam yang berhubungan erat dengan daerah-daerah lain di Indonesia, maka orang-orang Indonesia dari pusat-pusat Islam itu sendiri yang menjadi pembawa dan penyebar agama Islam ke seluruh wilayah kepulauan Indonesia.
Para pedagang dari berbagai daerah, bahkan dari luar negri, berkumpul dan menetap untuk sementara atau selamanya disuatu daerah, sehingga terbentuklah suatu perkampungan pedagang muslim. Dalam hal ini orang yang bermaksud hendak belajar agama Islam dapat datang atau memanggil mereka untuk mengajari penduduk pribumi.

2.    Pernikahan
Penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara pernikahan antara pedagang muslim dengan anaka-anak dari orang pribumi, terutama keturunan bangsawannya. Dengan pernikahan itu terbentuklah ikatan kekerabatan dengan keluarga muslim.

3.    Seni dan Budaya
Media seni baik seni bangunan, pahat, ukir, tari, wayang, sastra, maupun musik, serta media lainnya dijadikan pula sebagai media atau sarana dalam proses islamisasi. Ini yang kemudian pada saat ini disebut dengan istilah dakwah kultural.

4.    Pendidikan pesantren
Dalam perkembangan selanjutnya, golongan penerima dpat menjadi pembawa atau penyebar Islam untuk orang lain diluar golongan atau daerahnya. Dalam hal ini, kntuinitas antara penerima dan penyebar terus terpelihara dan dimungkinkan sebagai sistem pembinaan calon-calon pemberi ajaran tersebut. Biasanya santri-santri pandai yang telah lama belajar seluk-beluk agama Islam disuatu tempat dan kemudian kembali kedaerhnya, akan menjadi pembawa dan penyebar ajaran Islam yang telah diperolehnya.
Mereka kemudian mendirikan pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan lembaga yang penting dalam penyebaran agama islam.
Pada umumnya kedatangan Islam dan cara menyebarkannya kepada golongan bangsawan maupun rakyat umum dilakukan dengan cara damai, melalui perdagangan sebagai sarana dakwah oleh para mubaligh. Terkadang pula golongan bangsawan menjadikan Islam sebagai alat politik untuk mempertahankan atau mencapai kedudukannya, terutama dalam mewujudkan suatu kerajaan islam.


sumber : pendidikan Al-Islam majlis dikdasmen Jawa Timur

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumlah Pengunjung

- Copyright © Belajar Bersama -