- Back to Home »
- GRESIK , Pengerajin Sarung Sutera “Donggala” »
- SARUNG DONGGALA
Posted by : Eka
Sabtu, 10 Januari 2015
Pengerajin Sarung Sutera
“Donggala”
Pengusaha
pengerajin sarung tenun sutera “Donggala” yang bernama bapak Fadelan warga desa
Wedhani kecamatan Cerme, kabupaten Gresik, Jawa Timur telah merintis usaha tenunnya semenjak tahun
2005. Awal mulanya dulu beliau hanya seorang karyawan pengerajin tenun biasa yang
dimiliki oleh pengusaha besar berasal dari Arab yang berada didaerah Lamiri-Giri gresik, namun setelah
beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2005 beliau mencoba untuk membuka
usaha sendiri. Dimulai dari pemintalan benang, pakan (corak sarung), sampai pembuatan motif sarung.
Ketika
diwawancarai, darimana beliau mengetahui cara membuat semua bahan sarung. “saya
telah mencoba semua mulai dari nyelup
(pewarnaan) benang, ngelos, ngiket benang, membuat gambar, ngokrok, membuat bum, memintal corak
(pakan sarung), sampai proses terakhir menenun (mengolah semua benang hingga
menjadi sarung). Lagi pula saya bekerja seperti ini sejak masih masa remaja. Pada
awalnya usaha ini hanya saya mulai dengan istri dan keluarga saya, “ujar pak
Fadelan”.
Saat
diwawancarai apa Motivasi beliau ketika mendirikan usaha pengerajin sarung
sutera “Donggala” beliau langsung
menjawab “pastinya saya ingin menjadi orang kaya mbak” (ujar pak Fadelan).
Selain itu beliau tidak mau selamanya hanya menjadi karyawan biasa yang ikut
dengan orang lain. Beliau ingin membuka usaha sendiri dan mempunyai banyak
karyawan sebagaimana seperti kebanyakan pengusaha-pengusaha pengerajin sarung
tenun lain.
Bahan
yang beliau gunakan untuk campuran sarungnya “Donggala” yaitu sutera dengan
masres, yang dicampur untuk pembuatan bum,
sedangkan corak (pakan) yang digunakan terbuat dari sutera asli. Beliau
mendapatkan bahan tersebut biasa mengambil di agen benang di Ngampel, Surabaya,
Jawa Timur. Namun sebenarnya benang tersebut di Impor dari negara German dan
Cina yang dikirim ke Indonesia.
Adapun
kendala yang beliau khawatirkan adalah ketika musim panen terkadang ada
sebagian karyawan laki-laki yang pergi kesawah, sehingga pemasokan atau
persediaan bahan berkurang, sehingga menjadi kendala bagi karyawan perempuan
bagian yang “menenun” . sehingga
beliau harus pandai-pandai membagi pakan
atau corak sarung, kepada karyawan perempuan.
Mengenai
motif sarung yang digunakan beliau membeli desain dari orang yang mahir dalam
bidang mendesain motif sarung, yang kemudian desain tersebut dibuat sebagai
sampel atau contoh untuk penggandaan motif sarung untuk sebagai contoh
karyawannya yang bagian menggambar motif sarung. Beliau memiliki beberapa warna
dari produk sarung, diantaranya: kuning telur, biru tua, hijau tua, merah hati,
merah, violet, oranye, hijau, dan cokelat. Yang kemudian sarung tersebut setiap
minggunya disetorkan ke daerah Ampel, surabaya, Jawa Timur. untuk pemasaran
biasanya dikirim keseluruh dareah jawa, dan sebagian daerah yang ada di
Indonesia.
Hingga
kini beliau memiliki sekitar 30 karyawan dari seluruh proses pemintalan benang,
yang setiap bulan kurang lebih menghasilkan 700 sarung sutera “Donggala”.
Nilai-nilai
yang saya tanamkan agar karyawan tetap setia menjadi pengerajin sarung tenun sutera
“Donggala” dan nilai-nilai untuk mengembangkan usaha agar tetap berjaya yaitu
saya
selalu ramah dengan karyawan, tidak pernah mencela hasil pekerjaan tanganya
meskipun terkadang ada yang cacat, saya juga sering bersedekah kepada semua
karyawan dan semua orang yang membutuhkan, menolong karyawan disaat kesusahan
(memberi hutangan). “ujar pak Fadelan”
Untuk
saat ini dan rencana kedepan saya ingin meneruskan usaha orang tua saya, dalam
bidang otomotif dan ingin membuka usaha butik baju, resto makanan khas jawa
Timur, dan ingin memiliki peternakan dan perkebunan mangga di daerah saya
sendiri. Karena menurut saya usaha dalam bidang tersebut lebih menguntungkan,
dari pada bidang yang lain-lainya.
Mengingat
dengan keterampilan atau kemampuan yang saya miliki karena sebelumnya dulu
pernah mengikuti kursus sekolah dalam bidang tata boga, dan tata busana, maka
saya tertarik untuk mendirikan butik, dan mendirikan resto makanan khas Jawa
Timur. selain itu juga saya menyukai dunia perkebunan, sehingga saya memilih
usaha tersebut sebagai rencana usaha saya kedepannya.
saya tertarik dengan tulisan ini. mba eka yg mewawancarai pak fadelan langsung?
BalasHapusIya, kebetulan smpai skrg saya masih brtmu bliau
HapusMinta nomer telponnya pak fadelan bu
BalasHapusMinta nomor telfon atau WA pak fadelan, ini nomor sy 085977890798
BalasHapus